Selasa, 19 Agustus 2014

Oh proposalku


Dear my proposal, maafkan diriku yg telah menelantarkanmu lebih dari 1 bulan. Ingin sekali aku menyelesaikan dirimu dengan segera. Tapi apa dayaku, ketika waktu 1 bulan itu aku memiliki fokus yang lain dan engkau ku biarkan tergeletak begitu saja didalam laptopku. Ingin ku sentuh dirimu, tapi ketika aku sudah melihatmu, aku tak tahu apa yang harus ku lakukan. Ini sangat membingungkan. Hingga ketika  sudah 1 bulan aku tidak menghiraukanmu, ketika oranglain mulai menanyakanmu ataupun menyebutmu, hati ini begitu gelisah, resah, dan gundah. Detak jantung ini justru berdetak lebih kencang dan pikiran ini menjadi kalut. Dan aku pun menjadi takut. Aku pun menjadi ragu untuk meneruskanmu. Apakah aku harus menggantimu atau tetap melanjutkanmu. Waktu yang ku miliki tidak banyak, mengingat detik-detik ujian telah tiba. Dan aku masih membiarkanmu tak tersentuh. Aku selalu berpikir untuk menggantimu. Tapi apakah aku sempat? Namun jika aku teruskan, hati ini ragu apakah diri ini bisa menyelesaikannya.
Ya Allah, berikanlah hamba ini kemudahan jalan dan kelancaran dalam hamba menyelesaikan proposal skripsi hamba. Aamiin.
Aku harus menyelesaikannya segera. Tidak peduli pagi, siang, ataupun malam. Aku sadar ini adalah tanggung jawab dan kewajiban ku sendiri. Jika aku tidak bisa menyelesaikannya, ... Berbaris-berbaris sudah hal-hal buruk di pikiranku. Aku tidak boleh menjadikan ini sebagai sebuah beban karena itu akan menyebabkan ku menjadi tertekan. Namun aku juga harus menekan diriku sendiri untuk keluar dari zona kemalasanku. Apapun.. Aku harus memikirkan cara agar aku bisa mengerjakan nya tanpa tertekan tapi aku juga memiliki kesadaran bahwa proposal itu harus ku kerjakan.  ( What am I babbling about?? )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar